Geografi Perkotaan (Pengantar)

Geografi Perkotaan 🌆

Kota merupakan pusat kegiatan yang akan terus berubah dan berkembang. Banyak aktivitas sosial terjadi di sebuah kota, oleh karena itu studi tentang kota dan perkotaan juga dibutuhkan agar dinamika yang terjadi dalam perkotaan bisa dikendalikan. 



Source: Pinterest

Geografi kota adalah studi tentang kota dan perkotaan melalui prespektif geografis. Ilmu geografi perkotaan digunakan untuk merencanakan perkotaan agar sebuah kota bisa berfungsi secara optimal dan sesuai untuk menunjang masyarakat yang tinggal didalamnya.

Kota pertama di dunia terbentuk di lembah sungai Nil dan sungai Eufrat-Tigris. Sejarah kota berkaitan erat dengan peradaban (Civilization), dalam sejarah kota dikenal tiga jenis kota: kota sebagai benteng keamanan dan pertahanan, kota sebagai pemujaan dan kota sebagai pusat penghidupan.




Ada 6 peradaban awal dunia :

1. Mesopotamia dan Bangsa Sumeria
2. Lembah Sungai Nil dan Peradaban Mesir kuno
3. Peradaban Lembah Sungai Indus 
4. Peradaban Sungai Kuning (Huang He) dan Sungai Panjang (Yangtze)
5. Yunani Kuno
6. Pegunungan Andes dan Peradaban Norte Chico
7. Mesoamerica dan Peradaban Maya 

Dengan mempelajari situs-situs bersejarah kota, para ahli telah mengidentifikasi dua keadaan yang dianggap perlu untuk munculnya suatu kota:
 a. pengembangan sistem pertanian yang memungkinkan produksi dan penyimpanan surplus makanan
 b. sistem organisasi sosial yang didominasi oleh kelas sosial elit dan nonpertanian.

Definisi Kota 


Source: wallacses

Kota dapat didefinisikan melalui beberapa prespektif, seperti berikut :

LINGKUP DEFINISI KOTA

Fisik

Suatu wilayah dengan wilayah terbangun (built up area) yang lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya.


Demografis

Wilayah dimana terdapat konsentrasi penduduk yang dicerminkan oleh jumlah dan tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan di wilayah sekitarnya

 

Sosial

Suatu wilayah dimana terdapat kelompok-kelompok sosial masyarakat yang heterogen (tradisional – modern, formal informal, maju – terbelakang, dan sebagainya)


Geografis

Suatu wilayah dengan wilayah terbangun yang lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya

 

Statistik

Suatu wilayah yang secara statistik, besaran atau ukuran jumlah penduduknya sesuai dengan batasan atau ukuran untuk kriteria kota

 

Ekonomi

Suatu wilayah dimana terdapat kegiatan usaha yang sangat beragam dengan dominasi di sektor non pertanian, seperti perdagangan, perindustrian, pelayanan jasa, perkantoran, pengangkutan, dll.

 

Administrasi

Suatu wilayah yang dibatasi oleh suatu garis batas  kewenangan administrasi pemerintah yang ditetapkan  berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu.


Elemen Kota 

Dalam geografi perkotaan, terdapat elemen elemen yang menyusun sebuah kota. Kevin Lynch dalam bukunya “The Image of the City” mengusulkan adanya 5 elemen perkotaan. Elemen perkotaan adalah sifat suatu obyek fisik yang  memberi identitas bagi sebuah kota. Elemen-elemen itu adalah:

1. Path, rute di mana orang bergerak di seluruh kota

2. Edge, garis yang membuat batas antara dua area

3. District, area dengan karakteristik yang sama

4. Node, titik strategis yang berfungsi sebagai perpotongan jalur-jalur atau sebagai tempat berkumpul

5. Landmark, elemen fisik dengan fitur visual yang unik spesial dan mudah dikenali dari kejauhan




Ada juga beberapa ahli lain yang menjabarkan tentang elemen-elemen kota seperti Dioxadis dan Saxena, Patrick Geddes, Kus Hadinoto dll.


Pengklasifikasian Kota 

Klasifikasi Kota secara Kuantitatif :

Kota dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Secara kuantitatif, Pemerintah RI memiliki penggolongan kota berdasarkan jumlah penduduk, yaitu :

  1. Kota Kecil: 20.000 – 50.000 orang
  2. Kota Sedang: 50.000 – 100.000 orang
  3. Kota Besar: 100.000 – 1.000.000 orang
  4. Metropolis: > 1.000.000 orang

Menurut Perkembangannya

Selain secara kuantitatif, kota dapat digolongkan menurut perkembangannya, yaitu:

1. Eopolis

Tahap perkembangan desa yang sudah teratur, sehingga organisasi masyarakat penghuni daerah tersebut sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri perkotaan. Merupakan peralihan dari desa ke arah perkotaan.

2. Polis

Tahap dimana suatu kota masih bercirikan agraris atau agricultural oriented.

3. Metropolis

Sebagian besar kehidupan ekonominya industrial oriented.

4. Megapolis

Gabungan dari beberapa metropolis. Sangat besar sehingga membentuk jalur perkotaan. Beberapa aspek mulai mengalami penurunan kualitas.

5. Tyranopolis

Dicirikan oleh kriminalitas tinggi, kemacetan, ataupun kekacauan pelayanan.

6. Nekropolis

Perkembangan kota menuju arah kematiannya.

Perencanaan Kota

Glasson menetapkan langkah-langkah perencanaan kota sebagai berikut:

  1. Identifikasi masalah;
  2. Perumusan tujuan umum dan tujuan yang lebih spesifik dan terukur berkaitan dengan masalah;
  3. Identifikasi kemungkinan kendala;
  4. Proyeksi situasi masa depan;
  5. Menghasilkan dan mengevaluasi tindakan alternatif dan menghasilkan rencana yang disukai, yang dalam bentuk umum dapat mencakup pernyataan atau strategi kebijakan apa pun serta rencana definitif.
Cities have the capability of providing something for everybody, only because, and only when, they are created by everybody.


Referensi 

Komentar

Posting Komentar

gimme your opinion about this post!

Postingan populer dari blog ini

Struktur Lapisan Bumi

Ideologi Ekonomi

Siklus Hidrologi